semua kritik media, kenapa?? ( kasus pemberitaan bencana merapi )

Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920 untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas (wikipedia ). Dalam pengertian singkat tersebut artinya media massa akan memegang peranan penting dalam membentuk opini publik. Hal ini akan semakin berkembang tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kebutuhan media, dari berbagai faktor perkembangan teknologi informasi dan perkembangan masyarakat inilah. Masyarakat yang berkembang pesat, pasti membutuhkan media. Secara singkat bisa dikatakan demikian.
Dalam perkembangan selanjutnya, media menjadi salah satu industri yang cukup menjanjikan. Perkembangan baik secara kuantitas dan kualitas mediapun bisa dilihat sampai detik ini. Di satu sisi hal ini adalah baik bagi masyarakat karena dengan banyak media maka akan semakin banyak pilihan untuk menentukan yang akan menjadi pilihannya. Di sisi yang lain, perkembangan media juga diikuti dengan berdirinya perusahaan-perusahaan media, seperti yang sudah dijelaskan di awal, bahwa media merupakan industri. Dan modal yang akan menentukan, dan dibawah kepemilikan modal media akan bergerak. Arah geraknya pun bukan untuk menguntungkan masyarakat semata, namun yang pasti juga kepada pemilik modalnya dan dari sinilah politik media itu dijalankan. Media akan menghamba kepada Majikannya.
Sudah bukan hal yang aneh lagi, kritik masyarakat terhadap ketidak puasan media sering muncul. Seakan yang terlihat dari kritikus adalah masalah kompetensi dari awak media. Namun karena muara modal terus bergulir sesuai arah yang ditentukan pemilik modal, maka kita tidak bisa mengkritik awak media karena permasalahan pokoknya bukan disitu melainkan arah media dan modal yang melatarbelakanginya. Hal ini tentu saja tidak akan pernah berubah, ibarat anak yang akan selalu patuh terhadap orang tuannya, dan bagi pemilik media mereka pun selalu akan mendidik dan mengarahkan media ini untuk tidak menjadi "anak durhaka".
Terus bagaimana dengan masyarakat yang dirugikan? Masyarakat harus mempunyai sebuah prinsip yang kuat dalam mencerna media. Artinya, membandingkan media yang lebih baik dan lebih baik akan menjadikan media yang tidak bermutu akan mulai ditinggalkan masyarakat. Masyarakat yang cerdas akan membunuh media yang tidak bisa memberikan sebuah penerangan atas suatu hal, masyarakat akan mulai meninggalkan media yang tidak bisa memberikan informasi yang menjadikan masyarakat menjadi lebih baik.
Pemerintah dalam hal inipuan harus bisa ikut ambil bagian dalam hal ini. Walau sedikit di awal saya sudah menjelaskan bahwa adalah tidak mungkin untuk menjadikan industri media sebagai "binatang piaraan" karena pada dasarnya dia adalah binatang buas yang siap membunuh dan tidak terkendali kecuali oleh pawang atau pemilik modalnya. Arah modal jelas, arah profit jelas, arah politik jelas dan dengan demikian media akan selalu menjadi sebuah kekuatan yang pada titik tertentu akan menjadi liar.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jakarta: Imajinasi mimpi atau kekejaman modal ?

TANTANGAN MASA DEPAN ADVOKAT

Antara SBY, BBM dan Rakyat.