Jogjakarta yang indah dan akan selalu indah..

Sekilas jogja, di Akhir Oktober 2010
Kira-kira 1 minggu yang lalu saya berangkat dari Bandung untuk pulang ke Jogja. Sepintas dari media mendengar dan melihat dari layar televisi mengenai bencana Gunung Merapi. Sekitar jam 04.30 sampai sudah kereta saya di St. Tugu Jogja, disaat kereta belum berhenti, saya sudah tidak sabar untuk menghirup udara jogja di pagi hari itu. Bukan lagi udara segar yang aku dapat, akan tetapi sakit mata karena ternyata di pagi itu kota Jogjakarta diguyur hujan abu.
Itulah kali pertama saya melihat dan merasakan sendiri bencana merapi, sebab aktivitas Gunung Merapi di tahun 2006 tidak seperti ini. Sampai dengan hari ini, saya di bandung terus memantau perkembangan Merapi dan terus melakukan kontak dengan saudara, keluarga dan teman-teman yang ada di Jogjakarta.
Sepertinya kita selalu melihat perulangan kesalahan dalam melihat bencana, entah bantuan ke masyarakat korban bencana, penanganan fasilitas fisik dan rehabiltasi. Pihak dalam hal ini harus bertanggung jawab adalah pemerintah. Saya akan sedikit berbicara tentang peran pemerintah dalam tulisan ini.
Pemerintah dan upaya penanggulangan Bencana.
Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bencana alam. Hampir bisa dipastikan setiap bulan dalam sepanjang tahun selalu terdapat bencana alam. Saya tidak menyalahkan mengenai "nasib" Indonesia yang rawan bencana namun saya ingin mengungkap sejauh mana persiapan pemerintah beserta aparaturnya untuk menghadapi ini. Alat deteksi dini untuk tsunami misalnya, mana ada yang berfungsi. Kecenderungan yang terjadi adalah, kita bereaksi setelah semuanya terjadi. Bencana Merapi sebenarnya bisa diprediksikan dan selanjutnya bisa untuk diantisipasi jatuhnya korban yang lebih banyak. Sistem peringatan dini, titik evakuasi, dan teknis lainya harus sudah digambarkan oleh pemerintah. Dan kesemuanya ini didukung oleh dana, peralatan dan perangkat lainya. Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah harus terpadu sehingga tidak ada lagi kecenderungan untuk improvisasi dalam penanganan bencana.
Kembali ke Jogjakarta.
Saya akan selalu mengenang kota ini, kota yang indah dan selalu membuat saya kangen. Masyarakat Jogja adalah masyarakat yg kuat, gempa bumi di tahun 2006 akan menjadikan masyarakat Jogja sadar betul bahwa setiap saat bencana alam bisa saja terjadi. Hal ini diharapkan kedepannya akan membuat kita bisa belajar lebih jauh lagi tentang menghadapi bencana. Selain itu dari pihak pemerintah harus mempunyai rencana aksi dalam setiap bencana yang terjadi termasuk penanganan paska bencana, rehabilitasi fisik sampai dengan healing bagi masyarakat terutama anak-anak agar perkembangan mereka tidak terganggu akibat bencana.

Aku akan selalu merindukanmu Jogjakarta..- JOGJA BANGKIT-

indra.wb

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jakarta: Imajinasi mimpi atau kekejaman modal ?

TANTANGAN MASA DEPAN ADVOKAT

Antara SBY, BBM dan Rakyat.